Harga Yang Dibayar Untuk Popularitas  

Diposting oleh dono_indarto

Beberapa waktu terakhir ini, gw banyak melihat dan membaca perihal bintang yang masanya telah habis. Popularitasnya menurun sehingga membuat Sang mantan bintang itu tenggelam dalam problema.

Michael Jackson yang sebelum kematiannya terlilit hutang dan skandal. Popularitasnya yang cemerlang tiba-tiba redup, tenggelam dalam caci maki publik yang melihatnya sebagai pedofil. Entah benar atau fitnah. Yang jelas, MJ larut dalam kesendiriannya. Post power syndrome membuatnya merasa nyaman mendatangi negara-negara dunia ketiga yang masih mengelu-elukannya. Sampai akhirnya MJ berencana bangkit namun argo waktunya telah terhenti.

Terakhir kita dikejutkan dengan Marshanda yang mencaci maki orang-orang sekitarnya di You tube. Ada anggapan Marshanda stres karena popularitasnya telah menurun. Jarang dipanggil nyanyi apalagi sinetron, wajah Marshanda nyaris dilupakan layar kaca.

Apa sebegitu menyeramkannya kondisi mental seorang bintang setelah tidak lagi dielu-elukan publik?

Mungkin saja…

Coba deh bayangin. Seorang MJ atau Marshanda yang sedari kecil sudah nge-top dan tajir. Terbiasa disapa dan dipuja, mendapatkan berbagai privilage yang membuat Sang Bintang merasa dirinya bak Dewa/ Dewi. Semua mudah, tinggal menjentikkan jari semua akan tersedia di depan mata.

Ketika semua memudar…pasti sulit sekali diterima.

Biasa jadwal padat, tiba-tiba gak melakukan apa-apa.

Biasa dipuja-puja, sekarang tiba-tiba setiap kemunculannya cuma dijadikan bahan gunjingan dan obyek tatapan sinis menghina.

C’mon. It’s not easy…jadi cobalah berempati sama mereka.

Sekali waktu mereka melakukan kebodohan…Cause they’re just human…
Sekali waktu mereka kesal dan marah…menangis ketika sedih…lalu sekarang mereka malah ditertawakan…Apa kita yang menonton gak pernah sedih, marah dan kesal…atau gak pernah berbuat bodoh?…

Mungkin itulah harga popularitas…

Yang bikin shock lagi adalah kasus Saiful Jamil yang muncul di infotainment ..Kali ini katanya ada cewek yang merasa ditipu. Tuh cewek bilang, Bang Ipul minta duit 350 juta buat mendongkrak popularitas tuh cewak yang mau jadi penyanyi dangdut. Konon menurut pengakuan Si Cewek…Bang Ipul menjanjikan paket tampil di Infotainment…dengan berita soal penikahan siri…Astaga…ada-ada aja yakkkkk???

Bang Ipul mungkin udah yakin banget…kalo dirinya tuh ‘kembang Infotainment’…jadi siapapun yang nempel sama dia…bisa ikutan ngetop…Halahhhhh…Dasyat banget deh Si Abang ini…huehehehe…(BTW, nih berita belom jelas sih bener apa enggak…hayoooo siapa yang mau tanya langsung sama Bang Ipul?)

Ternyata ada begitu banyak orang yang ngebet kepingin ngetop…sampai melakukan hal-hal ‘aneh’..demi popularitas…Inget lah soal penyanyi dangdut gak ngetop yang direkam video lagi bugil sama wakil rakyat trus jadinya malah kesenangan wara-wiri di TV dengan popularitas yang meroket tiba2 (sekarang kemana ya tuh orang?)…atau model yang dianiaya suami dan sekarang juga nge-top gilaaaa…

Popularitas mungkin menjanjikan uang dan kemudahan…tapi apa mereka gak mikir kalo popularitas instant juga menjanjikan ‘kehancuran’…

Menurut gw, popularitas yang sebenarnya…adalah hadiah ketika seseorang ‘berprestasi’…

Coba deh liat…orang-orang ‘besar’ itu gak pernah ngejar popularitas…mereka cuma bekerja dan berkarya dengan sepenuh hati…dan popularitas lah yang menghampiri mereka tanpa mereka perlu capek-capek mengejarnya…

Udah begitu banyak bukti…orang terkubur justru karena popularitas…bahkan yang memperolehnya dengan cara baik-pun kadang harus tenggelam…justru karena mereka bertindak layaknya manusia biasa…coba deh liat Aa Gym…yang tiba2 nyungsep karena poligami…

Popularitas membuat seseorang dipuja…ditempatkan terlalu tinggi…sehingga masyarakat gak terima ketika tahu…Sang Bintang ternyata manusia biasa…Publik cenderung nge-gebukin Sang Bintang karena dia terbukti manusia biasa…Kasihan…It’s not fair…tapi sekali lagi…mungkin inilah harga popularitas…

Gw jadi merasa terusik ketika membaca Rolling Stones Indonesia edisi terbaru…Ada wawancara Oppie Andaresta menyangkut soal Popularitas. Begini kutipannya:

“Gw kan di Industri Musik udah lama, delapan belas tahun. Sudah up and down. Jaimnya sudah pernah, ya 90’an. Sok pintarnya sudah. Jadi diri sendirinya sudah. Tidak jadi diri sendirinya sudah. Lika-likunya sudah. Tidak terkenal sudah. Biasa-biasa saja sudah.

Sungguh, Oppy yang sekarang…pasti jauhhhh lebih arif dan dewasa ketimbang di masa awal perjalanan karirnya…

Dulu Oppy ngetop banget dengan lagu Cuma Khayalan…trus nyungsep gara-gara kasus salah ngomong di acara Award…Saat itu dia ngomong Bismillah…dia ganti dengan bercanda…Bismilahbismintul…Semua orang langsung ngamuk…Oppy kebablasan bercanda…abis itu dimusuhin…

Gw salut karena sampai sekarang Oppy ternyata bisa bertahan…dengan karya-karyanya…dengan kecerdasannya…tanpa lagi perlu jaim…gak perlu sok pinter…(gw paling eneg nih liat orang2 yg jaim dan sok pinter…biasa aja kali…kalopun lo pinter…gak perlu berapi2 juga ngasih unjuk ke orang…kalo pinter ya pinter aja Sob…keliatan kok)

Kita bisa mencontoh Oppy…atau coba liat betapa hebatnya para bintang yang gak haus popularitas…bintang yang gak ngotot eksis…

Gw salut sama Nicholas Saputra…dia tahu kapan harus cabut dan menghindari layar…menyendiri, berkontemplasi…kemudian muncul dengan karya…terbukti, sampai sekarang Nicholas selalu terkesan mahal…

Gw rasa…kemunculan berlebihan bisa membuat bintang jadi terperosok…

Gw suka perhatiin tuh…bintang yang awalnya fresh…trus mulai deh muncul di infotainment…terus menerus…sampai membuat muak…kemudian apapun ulahnya diberitain…sampai ada beberapa diantara mereka, menurut gw udah ‘sakit’…selalu muncul dengan banyak skandal…kasus…gak pernah berhenti…kalo absen sebentar dari infotainment…besok ada lagi dengan kasus baru…halahhhhh…akhirnya bintang yang dulunya fresh, lugu…keren…trus akhirnya image-nya ancur sendiri di media…

Seharusnya mereka nyontoh Nico…yang tahu kapan waktunya ‘menghilang’…atau belajar dewasa menghadapi media dan publik dari pengalaman Oppy…

Popularitas yang dibangun dari kerja keras…pastinya akan selalu dihargai orang…meskipun roda waktu gak bisa menepis memudarnya popularitas tersebut…

Sabtu 8 Agustus 2009, gw menjadi saksi dari popularitas yang memudar…namun tetap dihargai…saat gw liat MR BIG manggung di Java RockinLand di Pantai Carnaval Ancol…

Gw liat Eric Martin, Billy Shehan, Paul Gilbert dan Pat Torpey yang udah gak lagi muda tapi tetap memukau. Belasan tahun silam gw liat mereka manggung juga…di JHCC dan fisik mereka kelihatan gak beda jauh (tetap bugar, tetap slim…), begitupula dengan kemampuan mereka dipanggung…tambah dasyat malah…

Dan penonton tetap memuja mereka dengan antusias…bernyanyi bersama mereka..walau gw tahu…MR BIG gak lagi ngetop di negaranya…tapi ternyata mereka tetap ‘besar’ di jiwa para pengagumnya…

This entry was posted on 00.32 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar