Belajar Dari Callysta  

Diposting oleh dono_indarto


Pernah punya konflik besar sama Nyokab? Atau mungkin pernah membuat Nyokab sedih, kecewa bahkan menangis karena ulah kita?

Beberapa orang merasa cuek walau sudah durhaka sama Nyokab…merasa dosa itu gak seberapa…merasa hal tersebut remeh meski bikin Nyokab sengsara…

Kalo elo adalah orang yang sulit menghargai Nyokab…cuma ada 1 hal yang mungkin membuat elo sadar, betapa Nyokab adalah orang yang sangat sangat mulia…

Caranya adalah dengan…punya anak…

Pasti lo sering dong liat ulahnya Sheila Marcia di TV…betapa dia terjerumus pergaulan yang ancur-ancuran…sampai masuk penjara…namun Nyokabnya selalu tegar mendampingi dia…sedangkan Bokapnya mungkin sudah pegel sama ulah anaknya…sehingga marah dan sulit memaafkan Sang Anak…

Gw salut sama Nyokabnya Sheila…bahkan saat anaknya terperosok kembali…dalam kasus baru…hamil di luar nikah…Beliau setia mendampingi anaknya…

Gw punya feeling…setelah punya anak, Sheila baru akan berubah…dia akan menyadari betapa menjadi seorang Ibu adalah pengorbanan tak terkira…sehingga itu menjadi titik balik bagi dia untuk memahami pengorbanan Sang Ibu yang amat sangat luar biasa…

Setelah punya anak, gw baru paham…kenapa seorang anak biasanya memiliki ikatan yang sangat kuat dengan Sang Ibu…

Gw liat sendiri…betapa seorang wanita harus berjuang antara hidup dan mati saat melahirkan…

Gw liat sendiri…betapa seorang wanita harus menahan sakit di payudara…bahkan saat awal ingin menyusui anaknya…

Gw liat sendiri…betapa seorang wanita harus meringis kesakitan saat bekas operasinya belum sembuh benar…

Gw liat sendiri…betapa seorang wanita harus kurang tidur karena bayi punya siklus melek di malam hari, sementara di siang hari dia tidur dengan tenang…

Gw liat sendiri…saat anak gw harus masuk box penghangat dengan mata ditutup..sementara istri gw menangis tersedu-sedu…

Dan gw yakin…masih begitu panjang daftar pengorbanan seorang wanita demi anaknya…

Maka bersyukurlah saat kita masih bisa melihat, memeluk, mencium tangan…dan membahagiakan seorang wanita…yang membawa kita ke dunia ini…

Terimakasih Mama…terimakasih isteriku…terimakasih Callysta karena kamu telah mengajarkan Ayah untuk lebih memahami kasih Ibu…

Terpujilah para Ibu yang kasihnya tak akan tergantikan…

This entry was posted on 23.03 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar