Mengintip kamu di perut Bunda  

Diposting oleh dono_indarto


Kamu adalah keajaiban

Yang selama ini ditunggu…diharapkan dalam doa

Ayah melewatkan kesempatan menemuimu saat kamu 4 bulan berada di perut Bunda…karena saat itu ayah di Jakarta…sementara Bunda di Pontianak.

Saat kamu 5 bulan di perut Bunda…Ayah juga melewatkan kesempatan menemuimu…karena saat itu Ayah sakit…dan tak ingin menularkan sakit Ayah ke Bunda…karena kalau Bunda sakit, bisa-bisa kamu juga sakit…

Ayah ingin menjagamu Nak…Ayah ingin melihatmu baik-baik saja…

Ternyata begitu sulit bagi ayah untuk menjumpaimu…untuk melihat sosokmu…

Tapi akhirnya, hari ini semuanya terbayar…

Ayah melihat wajahmu yang polos…matamu terpejam seperti tertidur…namun tubuhmu bergerak-gerak…kakimu menendang-nendang…tanganmu sesekali terarah menutupi muka…kemudian berhenti tepat di depan dada…

Sungguh, kamu adalah keajaiban…

Yang membuat Ayah berdebar-debar…

Kamu adalah sosok yang selama ini hadir dalam mimpi…mahluk Tuhan yang dititipkan dalam tubuh Bunda…yang akan meneruskan riwayat Ayah-Bunda…

Pasti kamu akan hadir bersama komentar…”Kamu mirip Ayah”…atau “Kamu mirip Bunda”…

Karena pasti kamu akan menjadi garis tengah antara penyatuan sifat dan fisik Ayah dan Bunda-mu…

Semoga semua yang menurun ke dalam dirimu adalah yang terbaik dari Ayah-Bunda ya Nak…

Agar kamu tumbuh sehat, cakap, normal, pintar, menjadi anak Sholeh/ Sholeha…dan berprestasi tinggi sehingga membanggakan keluarga, bangsa dan agama…

Saat kamu tumbuh nanti…mungkin kamu akan mendengar berbagai cerita saat-saat kamu masih dalam kandungan Bunda…

Saat pertama kali kamu hadir dan membawa berita gembira dalam kehidupan Ayah-Bunda…

Bunda baru saja kembali dari syuting film di Kuala Lumpur, Malaysia…

Wajah Bunda yang semula mulus…tumbuh jerawat…cukup banyak…

Bunda khawatir sekali…mungkin ini ada kaitannya dengan suntik hormon penyubur…yang Bunda lakukan demi Ayah-Bunda bisa cepat mendapatkan kamu, Nak…

Bunda menatap cermin dan ingin segera menyingkirkan jerawat di wajahnya…

Bunda memutuskan untuk datang ke dokter kecantikan…tapi Ayah memintanya untuk test-pack terlebih dahulu…entah kenapa…Ayah punya feeling, siapa tahu Bunda hamil…karena hormon orang hamil bisa tak karuan dan menyebabkan jerawat…

Bunda-pun menuruti saran Ayah untuk test-pack…

Saat itu Ayah masih terlelap dalam tidur…ketika Bunda menciumi Ayah sambil bilang…”Test-pack nya positif”

Ayah tertegun…tak menyangka…Ini suatu kejutan besar di pagi hari…karena beberapa kali Bunda test-pack tapi hasilnya negatif…

Ayah bahagia…walaupun tak luput dari kegugupan…Gugup menjadi calon Ayah…karena ini adalah satu langkah hidup selanjutnya...

Usia 2 bulan kamu berada di kandungan Bunda…tiba-tiba Bunda harus mengikuti syuting iklan…Ayah keberatan…meminta Bunda untuk membatalkannya…Ayah khawatir terjadi sesuatu terhadapmu, Nak…karena kandungan Bunda belum kuat…dan kondisi Bunda yang sedang ngidam…sangat tidak karuan…Bunda mual-mual hebat…gimana mungkin bisa syuting?

Tapi pihak iklan meminta Bunda tetap ikut syuting…karena casting Bunda yang dijalankan sebelum hamil sudah disetujui oleh klien mereka…

Sungguh suatu dilema…

Tak mungkin Bunda membatalkan begitu saja…apalagi pihak iklan sudah meminta izin langsung kepada PH yang sedang mengontrak Bunda dalam sinetron…

Akhirnya, dengan baca Bismillah dan izin Ayah..Bunda pergi syuting iklan…

Ayah bisa membayangkan betapa sulitnya kondisi Bunda-mu, Nak..

Harus terombang-ambing dalam boat menuju lokasi syuting di satu pulau kepulauan seribu…

Mual karena ngidam, ditambah mabok laut…pastinya kondisi yang sangat buruk…

Tapi Bunda-mu tetap menjalaninya…Ayah salut luar biasa melihat ketegaran Bunda-mu, Nak…

Selesai masalah syuting iklan…ketegaran Bunda-mu diuji lagi…

Kali ini adalah gempa di Tasikmalaya…yang merambat sampai ke Jakarta.

Saat itu Ayah sedang berada di ruang TV. Sementara Bunda di kamar. Tiba-tiba Bunda teriak…”Gempa…Gempa..”

Ayah menatap lampu gantung…yang terayun-ayun…Pigura di dinding-pun jatuh…Lalu, bunyi gemeretak seperti ada sesuatu yang tertekan…

Ayah-Bunda langsung panik. Kami memang tinggal di apart lantai 18…Berada di ketinggian, membuat getaran gempa semakin terasa…

Ayah langsung membawa Bunda lari melalui tangga darurat…

Ayah tak tega melihat Bunda-mu yang sedang hamil, berlari terengah-engah menyusuri lantai demi lantai apartment…

Alhamdulilah, kami selamat sampai di bawah…

Nak, semoga kamu tahu…betapa Bunda-mu begitu berjasa bagi hidupmu…

Betapa Bunda begitu sayang…dan selalu ingin melindungimu…

Ayah-pun sayang dan cinta amat sangat kepadamu…tapi apa yang Ayah lakukan tak sebanding dengan apa yang telah Bunda-mu lakukan untukmu…

Ayah melihat sendiri…Betapa Bunda meminum berbagai vitamin, obat dan makanan bergizi demi kamu tumbuh baik…sehat…dan pintar..

Suatu hari nanti, saat kamu sudah bisa mengerti dan membaca ini…Ayah harap, kamu akan selalu menjunjung tinggi Bunda-mu…

Betapa cintanya kepadamu tak terhingga…Anak-ku…

This entry was posted on 00.06 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar