MANO bikin huru HARA  

Diposting oleh dono_indarto



Nonton TV akhir-akhir ini...ada yg lebih heboh daripada sekedar pemilihan Presiden, yaitu: kembalinya MANOHARA ke Indonesia.


Dasyat lah berita kepulangannya...sampai ada rekaman di kamar hotel, dimana di depannya dijaga FBI segala...(gw pikir FBI gentayangan cuma di Amrik...ternyata di Singapur juga yak?)

Dalam sekejap, MANO jadi selebriti no. 1...jadwal wawancara-nya padat. Bahkan mungkin, kalo dulu MANO harus ikut casting...sekarang banyak pihak yang ngejar2 dia buat jadi bintang. Entah itu film, iklan atau mungkin rekaman. Ya, lo tau-lah dunia entertainment kita kan moment. Orang bisa tiba2 meroket bak meteor...kemudian tenggelam bak Titanic.

Gw bersimpati dengan cerita seorang wanita yang di abuse sedemikian parahnya sama suami. Cuma yang gw bingung...kok dalam setiap penampilan di TV...MANO selalu kelihatan senyum ya? Apa penyiksaan dan trauma itu sama sekali gak berbekas di benaknya?

Banyak lah pertanyaan di benak gw. Seperti saat di INSERT, Echa tanya ke MANO..."Sebenernya kamu pernah cinta gak sama Tengku?"

"Dulu saya pikir, cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu?" jawab MANO.

Gw shock. Karena dari jawaban itu, menyiratkan MANO nikah tanpa dasar cinta. Lalu dasarnya apa? Kalo gw jadi presenternya, gw bakal langsung tanya ke Ibunya..."Loh, Bu...MANO gak cinta kok dinikahin?"

Bingung kan?

Tapi itulah tayangan TV. Fakta bahkan lebih menarik daripada fiksi. Dan kian hari, masyarakat semakin sulit membedakan antara fakta dan fiksi. Bahkan reality show aja pake naskah. Semuanya udah diset. Kamera dimana2...dan para tokoh di dalamnya acting belaka.

Semua orang bebas berpendapat akan masalah MANOHARA. Mau percaya sama MANO dan menghujat Malaysia...ya suka2 lo aja lah.

Bisa jadi kasus MANO, semakin memperuncing permasalahan kita dengan MALAYSIA.

Dari kapal Kerajaan Malaysia yang melewati batas negara di Ambalat. Batik dan Reog Ponorogo yang diklaim sama mereka. Bahkan sampe musisi/ karya musik kita yang peredarannya dikebiri disana.

Apa kita sepatutnya membenci mereka?

Gak ngerti lah gw.

Tapi ibarat Kakak-Adik, gontok2an mah wajar kali ya...secara kita sama mereka tuh masih serumpun. Gak kebayang deh kalo gontok2annya semakin panas trus kita sampe perang. Ampunnn...Amit2 lah...seumur2 gw gak mau ngebayangin keadaan perang, sama siapapun.

Gw jadi kepikiran sama sahabat2 gw yang ada di Malaysia. Tami, temen gw yang kawin sama cowok jiran. Sawit yang kerja disana. Bahkan gw mikirin Miller, temen gw yang kerja disini.

Kalo bener hubungan kita sama Malaysia semakin memanas...gimana nasib mereka ya? Mereka kan orang2 yang berada diantara dua negara. 

Yang jelas, secara pribadi sih...kita gak bisa men-cap buruk satu negara hanya karena pribadi satu orang saja. Gak asik juga lah menyebarkan kebencian akan suatu hal.

Andai aja gw bisa jadi John Lenon-Yoko Ono...yang menyebarkan moto perdamaian...MAKE LOVE NOT WAR...bersama generasi bunga sambil nyanyi IMAGINE...


This entry was posted on 00.44 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar